Tentang Kami

Segara Guna Batu Lumbang

KUB (Kelompok Usaha Bersama) Segara Guna Batu Lumbang merupakan kelompok nelayan yang didirikan pada 20 Agustus 2005 dan menjadi kelompok mitra binaan PT PLN Indonesia Power sejak tahun 2020. Kelompok yang semula diinisiasi oleh 7 nelayan sebagai pendiri yakni I Wayan Kona Antara, I Made Mudita, I Wayan Wirawan, Kadek Susila, I Wayan Mandi, Anak Agung Ngurah Yudana dan I Made Suweja ini, saat ini beranggotakan 47 nelayan.

KUB Segara Guna Batu Lumbang didirikan atas dasar kesadaran untuk melaksanakan kewajiban menjaga kelestarian hutan mangrove yang menyimpan sumber daya perikanan, serta menjaga eksistensi profesi nelayan tangkap sebagai profesi yang diwariskan para leluhur sebelumnya yang merupakan nelayan tradisonal.

Penamaan KUB Segara Guna Batu Lumbang berkaitan erat dengan lokasi pusat aktivitas kegiatan dan menambatkan perahu yang berada di Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai tepatnya di Muara Sungai Tukad Badung, dimana sebelum dibangun Waduk Muara Tukad terdapat batu karang yang lumbang atau berlubang besar dan menjadi tempat berkembangbiaknya ikan.

Edukasi Vegetasi Mangrove

Acanthus ilicifolius

Taksonomi : Kingdom: Plantae Clade: Asterids Ordo: Lamiales Family: Acanthaceae Genus: Acanthus Species: Acanthus ilicifolius Deskripsi Umum: Mangrove jenis, A. ilicifolius merupakan salah satu jenis vegetasi mangrove yang natif ditemukan di beberapa negara seperti Indonesia, Kamboja, China wilayah Tenggara, India, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, Vietnam, Filipina, Australia, New Zealand, dan Banglades. Acanthus ilicifolius, juga dikenal sebagai acanthus berdaun holly, holly laut, dan bakau suci, merupakan tumbuhan perdu atau herba yang dapat ditemukan di pesisir Australia, Australasia, dan Asia Tenggara serta termasuk dalam family tumbuhan Acanthaceae. Tanaman ini tumbuh sebagai semak, mencapai ketinggian 2 meter (6 kaki 7 inci). Di Bali, tumbuhan ini dikenal dengan nama “Jeruju” karena sisi daunnya yang dilengkapi dengan duri – duri kecil menyerupai gergaji. Tumbuhan ini juga memiliki bunga yang berwarna putih keunguan yang terletak pada ujung batangnya. Kandungan fitokimia dan bioaktivitas: Acanthus ilicifolius merupakan salah satu spesies mangrove yang secara tradisional telah dimanfaatkan untuk pengobatan manusia. Buah, daun, kulit kayu, dan akar A. ilicifolius telah digunakan untuk mengobati asma, diabetes, hepatitis, peradangan, dan artritis reumatoid. Bahan kimia bioaktif yang terdapat pada jenis mangrove ini antara lain triterpenoid, alkaloid, senyawa fenolik, lignan, flavonoid, steroid, dan terpenoid. Daun, akar, batang, dan kulit kayu A. ilicifolius telah terbukti menghambat perkembangan dan perkembangan tumor.    


Detail

Aegialitis rotundifolia

Taksonomi: Kingdom: Plantae Order: Caryophyllales Family: Plumbaginaceae Genus: Aegialitis Species: Aegialitisrotundifolia Roxb.   Deskripsi Umum: Aegialitis rotundifolia merupakan spesies mangrove dari genus Aegialitis yang merupakan bakau semak, dan diketahu endemik di Asia Tenggara, Australia dan Papua Nugini. Spesies dalam genus ini adalah semak bakau berkayu atau pohon kecil yang dapat tumbuh setinggi 2 hingga 3 m. A. rotundifolia memiliki batang berdaun dengan daun kasar bergantian atau tersusun spiral. Tepi daun utuh, dengan urat sejajar.   Kandungan fitokimia dan bioaktivitas: Skrining fitokimia pada ekstrak A. rotundifolia menunjukkan bahwa daun dari jenis mangrove ini memiliki kandungan alkaloid, tannin, fenolik, steroid, sterol, saponin, flavonoid, dan triterpenoid. Adapun hasil pengujian HPLC terhadap ekstrak A. rotundifolia menunjukkan senyawa marker seperti Gallic acid, chlorogenic acid, caffeic acid, p-coumaric acid, rutin, coumarin, dan quercetin (Ghosh et al., 2017). Secara ekologis, bunga dari jenis mangrove ini dapat membantu menghasilkan madu yang berkualitas tinggi. Secara tradisional, daunnya digunakan secara empiris untuk meredakan nyeri dan peradangan, dan juga digunakan secara lokal sebagai obat anti-nyeri. Di sisi lain, daun A. rotundifolia yang dihaluskan menjadi minyak hingga sediaan pasta berperan sebagai penawar sengatan serangga (Raju et al., 2014). Begitu pula dengan aktivitas antioksidan, antikanker, analgesic, antipiretik, dan aktivitas anti-inflamasi (Ghosh et al., 2017).


Detail

Aegiceras corniculatum (L.) Blanco

Taksonomi: Kingdom:Plantae Clade:Tracheophytes Clade:Angiosperms Clade:Eudicots Clade:Asterids  Order:Ericales  Family:Primulaceae  Genus: Aegiceras  Species: Aegiceras corniculatum   Deskripsi umum: Aegiceras corniculatum, juga dikenal sebagai bakau hitam atau black mangrove, bakau sungai atau river mangrove, bakau tanduk kambing, atau khalsi, adalah spesies bakau semak atau pohon dalam keluarga primrose Primulaceae yang tumbuh di daerah pesisir dan muara dari India hingga Tiongkok bagian selatan, Papua Nugini, dan Australia. Aegiceras corniculatum tumbuh sebagai semak atau pohon kecil setinggi 7 meter (23 kaki), meski biasanya jauh lebih kecil. Daunnya berselang-seling dan bulat telur dengan panjang 30-100 milimeter (1,2-3,9 inci) dan lebar 15-50 milimeter (0,59-1,97 inci), utuh, kasar, dan berbintik-bintik halus. Tumbuhan mangrove ini mempunyai kelompok umbellate yang terdiri dari 10-30 bunga putih kecil yang harum dengan panjang tangkai hingga 10 mm dan panjang tangkai 10-18 milimeter (0,39-0,71 inci). Kelopak berukuran 2-4 milimeter (0,079-0,157 inci) dan mahkota berukuran 4-6 milimeter (0,16-0,24 inci). Buahnya melengkung dan berbentuk silinder atau tanduk, berwarna hijau muda hingga merah jambu dan panjang 20-75 milimeter (0,79-2,95 inci). Tumbuh di lumpur muara dan aliran pasang surut, sering kali di perbatasan zona bakau ke arah laut.   Kandungan fitokimia dan bioaktivitas: Profil fitokimia yang diketahui terkandung dalam ekstrak daun A. corniculatum adalah alkaloid, fenol, flavonoid, tanin, antrakuinon, glikosida, lignin, dan sterol ditemukan melalui penyelidikan fitokimia kualitatif. Penyelidikan kuantitatif menunjukkan bahwa ekstrak air memiliki kandungan fenolik yang dengan kadar tinggi dan ekstrak metanolnya memiliki konsentrasi flavonoid yang tinggi. Kandungan kimia yang diisolasi dari A. corniculatum yang dilaporkan adalah protoprimulagenin, aegicerin, embelinone, asam syringic, asam galat, isorhamnetin, isorhamnetin 3-O-a-l-rhamnofuranosyl-(1Y6)-h-d-glucopyrano-side, triterpenoid, hidrokuinon, benzoquinon, flavonoid, lignan, asam fenolat, saponin, sterol, tanin, dll (Zhang et al., 2005). Ekstrak daun A. corniculatum memiliki aktivitas antibakteri (Echerichia coli, Bacillus subtilis, dan Mycobacterium tuberculosis.), aktivitas antioksidan (Janmanchi et al., 2017), antikanker (Xu et al., 2004), dan anti-inflamasi (Vinh et al., 2020).


Detail

Avicennia Marina

Taksonomi: Kingdom: Plantae Clade: Tracheophytes Clade: Angiosperms Clade: Eudicots Clade: Asterids Order: Lamiales Family: Acanthaceae Genus: Avicennia Species: Avicennia marina (Forssk.) Vierh.   Deskripsi umum: Avicennia marina, juga dikenal sebagai bakau abu-abu atau bakau putih, merupakan tumbuhan perdu atau pohon yang termasuk dalam famili Acanthaceae. Umumnya jenis mangrove ini memiliki panjang berkisar antara 10–14 m dan memiliki kulit batang berwarna abu-abu muda atau keputihan dengan serpihan batang kayu yang kaku, rapuh, dan tipis. Daunnya tebal, mengkilat, berwarna hijau cerah di sisi atas dan abu-abu atau putih keperakan dengan bulu-bulu kecil di sisi bawah. Pneumatofornya dapat tumbuh hingga 20 cm.   Karena sifat tanaman yang mudah beradaptasi, tumbuhan ini dapat tumbuh pada rentang garis lintang yang luas di areal pesisir. A. marina sebagian besar tumbuh dari 30°LU hingga 30°LS di wilayah Indo-Pasifik (Baishya et al., 2020). A. marina merupakan spesies mangrove yang tersebar luas dan tumbuh subur di habitat dengan salinitas tinggi. Hal ini memainkan peran penting dalam mendukung ekosistem pesisir dan memiliki potensi unik untuk mempelajari mekanisme molekuler yang mendasari adaptasi ekologi (Hao et al., 2015).    Kandungan fitokimia dan bioaktivitas: Terlepas dari berbagai kegunaannya, A. marina memiliki kepentingan etnomedis. Secara empiris, masyarakat pesisir memanfaatkan daun, buah, dan kulit kayu A. marina dalam pengobatan penyakit kulit dan gangguan pencernaan. Bioaktivitas lainnya yang dimiliki oleh A. marina seperti efek antikanker, anti-HIV, antidiabetik, antiinflamasi, dan efek menguntungkan lainnya. Daun A. marina kaya akan fitokimia yang memiliki sifat antimikroba. Ekstrak etanol dan air dari daun kering A. marina dilaporkan berkhasiat melawan jamur seperti Aspergillus flavus, Alternaria citri, Penicillium italicum, dan Penicillium digitatum atau diketahui sebagai patogen saprofit yang dapat menurunkan kualitas makanan dan menghasilkan racun yang membahayakan kesehatan manusia.


Detail

Avicennia Germinans

Taksonomi: Kingdom: Plantae Clade: Tracheophytes Clade: Angiosperms Clade: Eudicots Clade: Asterids Order: Lamiales Family: Acanthaceae Genus: Avicennia Species: Avicennia geminans (L.) L.   Deskripsi umum: Avicennia germinans, atau yang dikenal dengan “black mangrove atau bakau hitam” adalah pohon cemara pesisir asli Indonesia. Jenis mangrove ini dapat ditemukan di dataran lumpur dan pantai di seluruh pesisir Indonesia yang beriklim tropis dan negara yang beriklim subtropis. Tumbuh di hutan mangrove antara bakau merah (Rhizophora mangle), yang ditemukan di genangan air, dan bakau putih (Laguncularia racemosa), yang berada di zona lebih ke darat. Bakau hitam tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh dan dapat tumbuh hingga ketinggian 40 hingga 50 kaki. Daunnya berukuran panjang 2 hingga 3 inci, berbentuk bulat dan runcing, tepinya penuh. Daunnya halus, tebal, dan kasar di bagian atas dan berwarna abu-abu hingga putih di bagian bawah. Bagian atas daun juga terlihat putih karena terbentuknya kristal dari garam yang dikeluarkan dari daun. Kulit pohon mangrove berwarna hitam berwarna abu-abu tua atau coklat. Saat pohon masih muda, kulit batangnya halus, namun seiring bertambahnya usia, kulit kayu menjadi tebal dan pecah-pecah. Akarnya membentuk "cabang" vertikal yang disebut “pneumatofor”, yang tumbuh dari tanah dan mencapai ketinggian sedikit di atas air pasang. Hal ini memungkinkan pohon untuk "bernafas" di tengah pasangnya air laut. Bunganya berukuran kecil, berwarna putih, dan harum yang khas, dengan bagian tengah berwarna keemasan, dan muncul di ujung batang. Bunga dari mangrove yang harum ini akan menarik kupu – kupu, lebah, dan tawon untuk mencari nektarnya. Buah dari A. germinans muncul sepanjang tahun dan terdiri dari kapsul biji besar yang pipih berbentuk seperti kacang lima yang berkecambah saat masih di pohon.   Kandungan fitokimia dan bioaktivitas: Secara tradisional, daun A. germinans telah terbukti empiris digunakan untuk mengobati malaria, wasir, rematik, pembengkakan akibat benturan, sakit tenggorokan, dan pendarahan. Namun, spesies bakau ini kurang dieksplorasi dalam hal profil fitokimia dan nilai farmakologisnya (Sadeer & Mahomoodally, 2022). Sehingga, laporan yang berkaitan dengan hal ini masih perlu dilakukan untuk memperkuat bioaktivitas yang dihasilkan dari mangrove ini.


Detail

Avicennia officinalis

Taksonomi: Kingdom: Plantae Clade: Tracheophytes Clade: Angiosperms Clade: Eudicots Clade: Asterids Order: Lamiales Family: Acanthaceae Genus: Avicennia Species: Avicennia officinalis L.   Deskripsi umum: Pohon bakau Avicennia officinalis, sering dikenal dengan nama “Api Api Ludat atau Api Api”. Mangrove ini terdistribusi di beberapa wilayah seperti East Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, India, Southeast Asia, including Singapore, New Guinea, southern Australia. Bunganya yang mekar berukuran besar berwarna oranye-kuning dengan bau kurang sedap. Daunnya berbentuk lonjong, dengan bagian bawah berwarna hijau kekuningan. Pohon dari mangrove ini dapat mencapai ketinggian 16 – 30 meter, dengan pohon kecil berukuran 6 – 15 meter. Kulit batang berwarna hijau kekuningan hingga abu – abu kecoklatan, bertekstur halus dengan lentisel. Perakaran memiliki pneumatofor tipis seperti pensil yang ditutupi dengan lentisel. Pneumatofor yang menonjol ini keluar dari tanah (sama seperti karakter Genus Avicennia lainnya) yang memungkinkan proses respirasi akar pada substrat tanah berlumpur anaerobik. Kandungan fitokimia dan bioaktivitas: Kandungan fitokimia kualitatif terhadap ekstrak daun dan kulit kayu A. officinalis meliputi steroid, flavonoid, tannin, dan fenolik. Secara kuantitatif, kandungan fenolik total ekstrak kayu A. officinalis adalah sebesar 48,22 mg/g GAE, kandungan flavonoid yang mencapai 0,051 mg/g QE, dan kandungan tannin sebesar 36 mg/g GAE (Das et al., 2018). Kandungan fitokimia pada ekstrak daun A. officinalis mendukung peran bioaktivitasnya sebagai anti-diabetes, sumber antioksidan alami, antikanker, dan aktivitas antimikroba (Das et al., 2018).


Detail
Lihat Semua Mangrove

Produk Kami

Selem Mangrove

Selem Mangrove yang dikenal juga dengan Kopi Mangrove, merupakan campuran antara biji kopi dengan mahkota buah mangrove berjenis Rhizophora Mucronata. Mangrove jenis ini, tumbuh di zona tengah, tidak memandang media tanah tinggi atau tidak, tetapi cenderung ke bagian depan mendekati laut. Buah mangrove jenis ini, bisa sepanjang ±30-40cm dan bahkan 50cm. Setelah diambil mahkotanya untuk diproses sebagai bahan Selem Mangrove, buahnya dapat kemudian digunakan sebagai bibit mangrove.


Detail

Seduhan Mangrove Daun Jeruju

Berasal dari bahan baku mangrove jenis Acantus ilicifolius (Jeruju).  Mangrove jenis ini, tumbuh di zona tengah atau zona belakang mendekati daratan, membutuhkan tempat yang lapang dan pancaran sinar matahari. Daun dan batangnya beduri, berkembang blaknya menjalar. Daun tersebut digunakan sebagai bahan teh mangrove dan loloh jeruju.


Detail

Stik Mangrove

Stik Mangrove dibuat dengan bahan baku tepung buah lindur. Buah lindur ini memanjang dengan ukuran maksimal 1 jengkal (±20cm). Mangrove berjenis lindur (Brughuiera Gymnorrhiza) ini, tumbuh di zona tengah yang media tanahnya tinggi atau zona belakang mendekati daratan dan bisa berdampingan dengan jenis mangrove lain yang tinggi.


Detail

Sirup Mangrove dan Mangrove Vit

Sirup mangrove dan mangrove vit merupakan minuman segar sari buah pidada (Sonneratia Caseolaris) yang tumbuh di zona belakang. Bunga mangrove jenis ini berwarna merah dengan akar nafas yang kecil dan lembut (lentur).


Detail

Ecoprint Sekar Lestari

Dalam mengoptimalkan pemanfaatan hasil hutan mangrove bukan kayu, POKLAHSAR Mina Lestari Batu Lumbang mendapat dukungan PT PLN Indonesia Power untuk berkolaborasi dengan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Sekar Jemprirng yang merupakan kelompok bagi orang dengan HIV untuk mengolah limbah produk olahan mangrove berupa kulit lindur (Brughuiera Gymnorrhiza) dan batang Rhizophora Mucranata menjadi pewarna kain ecoprint yang diproduksi menjadi aneka totebag, pouch dan selendang. Bahkan totebag yang diproduksi, menjadi souvenir Delegasi G20 KLHK di booth PLN Group BNDCC dan saat berkunjung ke ekowisata mangrove Batu Lumbang.


Detail

Teh Kombucha Mangrove (KOMANG)

Minuman Teh Kombucha merupakan slaah satu minuman fungsional yang dihasilkan dari proses fermentasi teh yang dapat dikembangkan dari berbagai macam tanaman Herbal. Produk teh kombucha mangrove ini berbahan dasar daun Jeruju (Acanthus ilicifolius) yang merupakan salah satu jenis mangrove yang memiliki khasiat empiris dalam meringankan demam, flu, sakit kepala, dan terbukti secara ilmiah memiliki bioaktivitas sebagai antibakteri (E. coli, Salmonella tyhphi, dan V. cholera).  Minuman teh kombucha mangrove memiliki kandungan alcohol sebesar 4% serta ditambahkan perasan lemon dan madu untuk meningkatkan citarasa serta manfaat. Kombucha baik dikonsumsi dalam dosis maksimal 100 ml/hari.  Produk Teh Kombucha ini merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan PKM DIKTI Prodi Biologi Universitas Dhyana Pura Tahun 2024 bersama Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR) Mina Lestari Batu Lumbang.


Detail
Lihat Semua Produk

360 Panorama Tour

01 360 Virtual Tour

02 360 Virtual Tour

03 360 Virtual Tour

04 360 Virtual Tour

05 360 Virtual Tour

06 360 Virtual Tour

Lihat Semua Panorama Tour

KONTAK

Location:

Jalan Bypass Ngurah Rai Tepi Pantai Hutan Bakau Pintu Estuary DAM Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar

Call:

+62 859 4131 4706